Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Perjalanan Pulang

DPRD Purwakarta
Sama seperti halnya waktu kami berangkat ke Jatiluhur, waktu pulangnya kami naik 09 ke Ciganea, tarifnyapun sama, Cuma kali ini aga lama kami menunggu. Kami tanya kepada ibu-ibu yang sepertinya juga sedang menunggu angkot, katanya jangan kuatir dek, masih banyak angkotnya..baiklah. Kami sampai di titik nol saat kami berangkat tadi hampir pukul 17.00 dan kami masih sempat untuk check point karena seharian ini kami belum makan, kecuali rujak buah di sekitar pendopo Kabupaten yang lupa kami ceritakan. Apa menu check point kami, tidak lain tidak bukan adalah mi instan. Untuk harga masih murah dibandingkan Bandung, rujak tadi siang sekitar Rp. 4.000 padahal kalau di Bandung bisa Rp. 7.000 – Rp. 8.000 dan es buahnya dengan isi yang kumplit Cuma Rp. 4.000 juga, perbandingan di Bandung bisa Rp. 10.000.

Sebelum kami pulang ke Bandung, kami sempat mampir ke gedung DPRD, tidak untuk ngapa-ngapain, Cuma sekedar ambil foto karena bangunannya bagus. Menurut bapak Satpol PP, ini bangunan baru dan dulu bekas terminal, mungkin maksudnya, dulu ini adalah terminal kemudian dibongkar menjadi gedung DPRD. Dan maaf pak, kami kurang percaya..^^, bangunan ini memiliki arsitetur kolonial lo, masa baru...kecuali dibangun dengan gaya kolonial...ya siapa tau...berhubung bapaknya adalah pegawai disitu, mau tak mau kami manggut-manggut aja, walaupun kami jujur kurang percaya. (kenapa tidak cari diinternet saja?? Iyya juga ya...nanti deh..^^).

Kami lepas landas dari Purwakarta pukul 17.30 an, meluncur dengan menggunakan armada yang sama saat kami berangkat, ongkosnyapun sama, Cuma penumpangnya yang berbeda, kali ini banyak para pemancing yang pulang memancing, lebih dari 10 orang naik bersamaan, membuat bapak kondektur tersenyum senang...^^

Kami sampai di Leuwi Panjang pukul 7 malam an, untung kami sudah menguasai jurus ketinggalan DAMRI, maka kamipun ke Kebon Kalapa dulu baru ke Dago dan kemudian ke Dipati Ukur. Untuk hal ini mungkin kawan-kawan sudah fasih, biar lebih jelas silahkan tengok kembali “Perjalanan Pulang” kami episode “BOGOR”. Kami tiba dengan selamat pukul setengah sembilan malam dan langsung pulang dan tak perlu kami ceritakan selanjutnya kami ngapain...^^
Untuk biaya perjalanan kali ini menghabiskan dana dengan rincian sebagai berikut:
  1. DAMRI, Rp. 2.000
  2. Bandung – Purwakarta PP, Rp. 30.000
  3. Angkot Ciganea – Buleud, Rp. 2.500
  4. Pasar Rebo – Wanayasa PP, Rp. 12.000
  5. Tiket Wanayasa, Rp. 2.000
  6. Pasar Rebo – Bunder, Rp. 2.500
  7. Bunder – Jatiluhur PP, Rp. 10.000
  8. Angkot Leuwi Panjang – Kalapa, Rp. 2.000
  9. Angkot Kalapa – Dago, Rp. 3.000
  10. Angkot Dago – DU, Rp. 1.000
  11. Check Point, Rp. 8000
Total pengeluaran perjalanan Bandung – Purwakarta PP, Rp. 75.000. Harga yang sebanding dengan pengalaman, suasana dan nuansa yang tak ternilai harganya.
Perjalanan ini kami laporkan di pertengahan Desember, dan masih gelap bagi kami, apakah di sisa tahun ini bisa melakukan perjalanan lagi, atau kita harus bertemu lagi tahun depan...
Together We Walk

By: Te.

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat