Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Kantor BAKORWIL dan Pendopo Kabupaten Purwakarta

Pintu Masuk Bakorwil
Sekalian mengelilingi Situ Buleud kami sempatkan ambil beberapa gambar di BAKORWIL a.k.a eks. Gedung Karesidenan Purwakarta. Kompleks penataan Kantor Bakorwil ini sangat klasik sekali, gedung berada di tengah sedangkan jalan untuk memasuki halaman kantor ini berada di samping kiri dan kanan yang kalau di lihat dari atas akan terlihat simetris. Di samping kiri dan kanan gedung tersebut juga ditanami pohon-pohon tinggi dan tua yang mungkin usianya hampir sama dengan usia bangunan tersebut. We like it. (d^^b)..

 

Gedung ini Cuma terdiri dari satu lantai, dengan model bangunan kata kawan kami seperti Melayu, ada yang bilang seperti Cina, Sunda, Kolonial atau apa. Difoto dari beberapa sisi sangat cantik, (request dari tukang jepret, kalau diperkenankan hendak menampilkan beberapa foto tersebut di sini, boleh ga?? Hmmm gimana ya, dibolehin aja kayaknya...^^). Karena tidak satupun dari kami adalah mahasiswa arsitektur, maka kami tidak bisa mendeskripsikan dengan baik gedung tersebut, intinya bagus, terawat dan nampak masih sangat kokoh berdiri. Gedung ini konon didirikan tahun 1854, udah itu aja, sumber kami tidak tau lagi dulunya dipakai untuk apa gedung ini, sayang sekali..kalau kawan-kawan ada yang tau, mohon kami dibagi tau...^^


Bakorwil Purwakarta
Dari BAKORWIL kami beranjak ke Pendopo Kabupaten Purwakarta. Caranya, kita susuri Situ Buleud ini sampai bertemu dengan gapura besar yang juga sedang di renovasi. Berhadapan atau terletak secara garis lurus dengan gapura ini adalah kompleks Pendopo Kabupaten. Tak perlu kami jelaskan sepertinya ditarik garis lurusnya kemana, kalau ke arah sebaliknya dengan apa yang kami pikirkan tentu kawan-kawan akan nyemplung ke dalam Situ Buleud itu, makanya tarik garis berlawanan ya..^^

Luruuuuuuus aja, sampai bertemu dengan perempatan yang ada lampu merahnya, nah dipojokan perempatan tersebut ada pos SATPOL PPnya. Kawan-kawan pura-pura ga ngliat aja biar g dipanggil untuk ditanya-tanya mau kemana dan keperluannya apa. Itupun yang kami lakukan waktu itu. Kenapa kami senekat itu? Kompleks Pendopo Kabupaten ini cukup unik kawan, karena di dalamnya terdapat semacam pemukiman penduduk, ntah penduduk ntah siapa ini yang jelas ada rumah warga menjelang ke Pendopo Kabupaten. Unik kan. Jadi misalnya kami ditanya sama bapak SATPOL PP tersebut, akan kami jawab ini pak mau ke warnet, gitu aja...^^

Kami salah, lolos dari pintu pertama ternyata ada penjagaan kedua yang benar-benar akan masuk ke Pendopo Kabupaten. Untuk yang kali ini kami tidak berani nekat, karena kami udah terlihat dari jauh, dan bapak-bapak itu sudah berdiri siap mewawancari kami. Beruntungnya sebelum masuk komplek tersebut ada jalan belok ke kanan menyusuri semacam taman luas yang ada air muncratnya. Kecewa juga karena kami tidak memiliki keberanian untuk masuk, padahal di dalamnya ada Gedung Negara yang dibangun hampir bersamaan dengan gedung BAKORWIL tadi. Tapi tak mengapalah biar kami foto-foto saja air muncrat dan taman apa itu namanya yang indah. Sebentar, jika Purwakarta masih menganut tata ruang pemerintahan kuno, maka taman ini harusnya Alun-alun, karena dihadapannya terdapat pendopo kabupaten, disamping kanannya ada tempat ibadah (dalam hal ini adalah Masjid Agung Purwakarta), disekitarnya ada Penjara, tinggal nyari pasar, maka ini adalah tata ruang MACAPAT seperti yang ada di hampir seluruh daerah di Jawa.

Setelah kami konfirmasi ke kawan kami, kali ini bener-bener penduduk Lokal, Christiani Sugiarto namanya, mirip nama artis siapaaaa gitu ya ^^, tapi yang ini perempuan, baek hati dan tidak sombong. Warga asli Purwakarta. Menurut beliaunya, taman yang kami maksud tersebut adalah alun-alun Kabupaten Purwakarta....aha!! beruntung kami tidak menyebutnya taman saja, karena itu adalah alun-alun, dan benar-benar tata kota klasik, sebagaimana aturan tata kota jaman dulu (Bandung pun seperti itu). Berarti dugaan kami tentang keberadaan taman di dekat Situ Buleud sebagai taman tadi salah total...hehehe ^^
Alun-alun Purwakarta
Alun-alun ini berada berhadapan dengan pendopo kabupaten Purwakarta, terdapat dua taman kembar yang simetris dengan dua air muncrat, dimana ditengah-tengah adalah jalan untuk masuk ke kompleks pendopo dan secara garis lurus bertemu dengan pintu keluar dari alun-alun tersebut (kebayang ga??). Jadi dari pintu masuk taman tersebut kalau lurus terus ke pendopo, sedangkan di samping kiri dan kanannya ada taman dengan masing-masing ada air muncratnya yang berbentuk kujang (senjata sakti Jawa Barat). Sepertinya alun-alun ini baru di renovasi, terlihat dari bangunannya yang modern dengan lantainya semua di paving block. Sudah lama menjadi alun-alun, namun bentuknya yang terdahulu mungkin tidak seperti ini.

Berhadapan dengan alun-alun ini, seperti kami bilang adalah penjara, atau lembaga pemasyarakatan Purwakarta, yang tidak perlu kami bahas di sini...sereemm...


Dari sini kami akan ke Pasar Rebo untuk menuju ke Wanayasa. Bagaimana caranya ke Pasar Rebo, mari kita telusuri sama-sama.

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat