Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Kampung Pulo

Kampung Pulo
Nah, di desa Cangkuang ada kampung adat namanya Kampung Pulo. Cukup senang ketika kami mengetahui bahwa pemerintah setempat  memperhatikan keberadaan pulau ini. Kampung adat ini unik nian, hanya terdiri dari 7 bangunan, dan jumlah itu tak boleh kurang dan tak boleh lebih. 7 bangunan itu terdiri dari sebuah mesjid dan enam buah rumah tinggal. Kenapa ada 7 bangunan? Begini ceritanya. Semasa hidup, Embah Dalem Arief Muhammad memliki 7 orang anak. Seorang laki-laki dan enam orang perempuan.

Jadi, mesjid adalah lambang dari anak laki-laki yang diartikan sebagai imam, pemimpin umat, dan keenam buah rumah tinggal adalah representatif enam oramg putrinya. Putra satu-satunya Embah Dalem meninggal dalam usia muda, maka tinggallah enam orang putri yang tersisa, oleh karena itu di kampung adat Pulo ini hak waris jatuh ke anak perempuan. Demikian halnya dengan ke enam rumah itu, turun-temurun diwarisi oleh anak perempuan. Konon, bagi anak lelaki yang sudah dewasa harus ke luar dan mencari hidupnya sendiri. Penduduk kampung adat Pulo bersosialisasi dengan bebas dan baik dengan warga sekitar, bahkan sampai menjalin tali perkawinan dengan orang luar juga diijinkan.
Nah..yang sekarang mendiami rumah-rumah adat di Kampung Pulo adalah keturunan ke tujuh dari Embah Dalem.
Tak lupa MPK berfoto-foto narsis ria, di rumah nomor ke-5

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat