Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma| Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat |

Sejarah Purwakarta

Lambang Purwakarta
Kabupaten Purwakarta bukan sebuah kabupaten yang kacangan atau tidak memiliki nilai historis kawan, intinya tidak salah kami membelokkan arah ke sini. Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Purwakarta merupakan pemisahan dari Kabupaen Karawang, tapi secara historis Kabupaten Purwakarta berhubungan erat dengan Kesultanan Mataram di Yogyakarta sana (lah, jauh bangeet). Siap mendengarkan ceritanya? Siapkan cemilan dan minuman ringan, eyang MPK akan mulai bercerita..^^



Pada masa jayanya Mataram, sekitar abad ke 17, Mataram berniat untuk menginvansi kesultanan Banten, dimana sebelumnya telah berhasil menundukkan Sumedang Larang dan menjadikan Sumedang Larang wilayah Kadipaten Mataram sekitar tahun 1620an. Dalam rangka upaya melebarkan kekuasaan ke Banten itulah, pasukan Mataram bentrok dengan kompeni VOC, berkuranglah kekuatan pasukan Mataram sehingga gagal menyerang Banten. Percobaan keduapun bernasib sama dengan penyebab serupa, yaitu kompeni VOC. VOC di Batavia hendak melebarkan kekuasaan pula ke arah selatan dan timur, Jawa Barat dan sekitarnya. Untuk menghentikan langkah VOC tersebut, Mataram mengutus Panembahan Galuh (sekarang Ciamis), RAA Wirasuta yang bergelar Adipati Kertabumi III untuk menduduki Rangkas Sumedang (sebelah timur Citarum, sekarang Karawang) dan membangun benteng pertahanan di Tanjungpura, Adiarsa, Parakansapi dan Kuta Tandingan. Setelah membangun benteng, Adipati Kertabumi III meninggal dan Mataram mengangkat putra Adipati Kertabumi III, yaitu Kertabumi IV menjadi dalem atau bupati di daerah Rangkas Sumedang yang kemudian berganti nama menjadi Karawang (konon berasal dari bahasa Sunda Karawaan yang artinya berawa-rawa). Kertabumi IV ini juga dikenal dengan nama Panembahan Singaperbangsa a.k.a Eyang Manggung.

Pusat pemerintahan atau ibukota Karawang dipindahkan dari Udug-Udug ke Karawang pada masa kepemimpinan R. Anom Wirasuta yang bergelar RAA Panatayuda I, putera Panembahan Singaperbangsa. Kabupaten Karawang mengalami pasang surut, dan pernah berhenti pada masa pemerintahan Inggris sekitar tahun 1811 dan dihidupkan kembali setelah Hindia Belanda dikembalikan ke kompeni Belanda tahun 1820an. (Ko cerita Karawang terus, Purwakartanya manaaaa??). nah inilah waktunya..

Setelah dihidupkan kembali, sebagai Bupati I Kabupaten Karawang adalah RAA Surianata dari Bogor yang bergelar Dalem Santri, pada masa ini, Ibukota Karawang dipindah ke Wanayasa. Pada masa Bupati RA Suriawinata yang bergelar Dalem Sholawat, ibukota Karawang dari Wanayasa dipindah ke Sindangkasih yang diresmikan berdasarkan besluit pemerintah kolonial tanggal 20 Juli 1831 nomor 2. Kepindahan inipula sekaligus mengubah nama baru lokasi di Sindangkasih menjadi Purwakarta (“purwa” artinya permulaan dan “karta” artinya ramai atau hidup). Jadi deh Purwakarta, tapi pada waktu itu, Purwakarta merupakan ibukota Karawang.
Purwakarta sebagai ibukota Karawang terus berlangsung sampai dengan tahun 1949. Berdasarkan Surat Keputusan Wali Negeri Pasundan nomor 12 tanggal 29 Januari 1949 (Wali Negeri Pasundan karena waktu itu Indonesia berbentuk Republik Indonesia Serikat), Kabupaten Karawang dipecah menjadi dua Karawang Barat dan Karawang Timur. Karawang Barat menjadi Karawang sekarang, sedangkan Karawang Timur menjadi Purwakarta sekarang. Berdasarkan Undang-Undang nomor 14 tahun 1950, ditetapkan sebagai Kabupaten Purwakarta dengan ibukota Purwakarta dengan wilayah kawedanan Subang, Sagalaherang, Pamanukan, Ciasem dan Purwakarta. Seperti halnya Purwakarta, Subangpun akhirnya terpisah dari Purwakarta berdasarkan Undang-Undang nomor 4 tahun 1968. Kabupaten Purwakarta memiliki slogan Wibawa Karta Raharja, “wibawa” artinya berwibawa atau penuh kehormatan, “karta” artinya ramai atau hidup dan “raharja” artinya sejahtera atau makmur, sehingga arti keseluruhannya adalah daerah yang berwibawa, ramai dan sejahtera...ameen ^^ (informasi ini kami dapat dari situs resmi Kabupten Purwakarta, two tumbs up (d^^b) buat situsnya karena sangat informatif, bahkan jalur angkotpun dituliskan di situ, keren,,,alamat situsnya www.purwakartakab.go.id).

0 comments:

Post a Comment

Indonesia Barat