Purwakarta

Catatan Perjalanan 05 Oktober 2010

Perjalanan kami berbelok kawan, sedikit keluar jalur Anyer-Panarukan, beruntung blog kami memiliki satu halaman khusus “Seputar Jawa”, jadi jelas sudah fungsinya, yaitu untuk menampung tulisan kami mengenai catatan perjalanan di luar Anyer-Panarukan. Setelah Yogyakarta, kami melaporkan perjalanan kami ke Purwakarta. Banyak kota, tetapi kenapa Purwakarta? Pertanyaan yang bagus, dan ijinkan kami menjawabnya, Purwakarta memiliki satu ikon yang terkenal se Jawa Barat, bahkan mungkin terkenal se Indonesia Raya, yaitu Waduk Jatiluhur. Malulah kiranya, kalau sekian lama kami di Jawa Barat, tetapi belum pernah tau sama sekali seperti apa Jatiluhur itu, oleh karena itu, pas kiranya kalau kami berbelok ke Purwakarta, sebentar saja, karena lokasinya tidak jauh juga dari Bandung.

Seperti biasa, kali ini kami punya guide berwujud penduduk semi lokal, karena beliaunya tidak berdomisili di Purwakarta, tetapi sedikit banyak tau tentang Purwakarta. Kami mewawancarai beliaunya melalui sms untuk tanya ini dan itu, selanjutnya biar kapten Te yang memimpin...^^, dan penduduk semi lokal itu bernama, neng Betty atau Beti atau gimanalah tulisannya yang penting berbunyi Beti..^^ beliau orang Subang yang merantau ke Bandung dan sempat bertemu salah satu anggota kami di suatu pertemuan yang mengharukan, yaitu sama-sama terlantar waktu menunggu pembimbing. Karena persamaan nasib itulah mereka saling kenal dan saling membutuhkan, anggota kami butuh informasi dan beliau sebetulnya butuh untuk tidak diganggu dengan kami...^^ terima kasih neng Beti dari Subang, semoga amal baiknya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa...ameen.

Untuk lokasi, kami sendiri yang menentukan, dan lokasi yang beruntung untuk didatangi oleh kami itu sekaligus kami susun dalam susunan sebagai berikut:
Sejarah Purwakarta
Rute Perjalanan
Situ Beuleud
Kantor Bakorwil dan Pendopo Bupati Purwakarta
Situ Wanayasa
Waduk Jatiluhur
Perjalanan Pulang

Banyak tempat yang kami lewatkan sebetulnya, seperti misalnya Cirata, Plered (“e” depan dan belakang dibacanya gimana kami kurang tau, mungkin dibaca seperti membaca “meja”), air panas Ciracas, Curug Cipurut, Goa Jepang dan lain sebaginya karena keterbatasan waktu dan rencana, tapi untuk sementara ini dulu cukuplah, inti dari perjalanan MPK sudah tercapai.